gareth southgate memiliki beberapa kenangan pahit di gelaran euro sebagai pemain atau pemain
|Situsliga365–Gareth southgate yang sekarang menjabat sebagai pelatih inggris,memiliki dua kenangan yang pahit di ajang euro baik masih menjadi sebagai pemain maupun selama melatih inggris.
Timnas Spanyol dan Timnas Inggris akan bertemu di final Euro 2024. Pertarungan Spanyol vs Inggris di Olympiastadion Berlin ini bakal kick-off Senin, 15 Juli 2024, jam 02:00 WIB.
Southgate pasti bertekad membawa Inggris jadi juara dengan mengalahkan Spanyol di final. Sebab, gelar juara bisa menjadi penawar untuk dua memori pahit dari Euro 1996 dan Euro 2020.
2 Adu Penalti di Wembley
nggris menjadi tuan rumah Euro 1996. Waktu itu, Inggris melaju sampai semifinal, tapi gagal lolos ke final. Mereka kalah dari Jerman.
Dalam laga semifinal kontra Jerman di Wembley, skornya imbang 1-1. Gol cepat Alan Shearer untuk Inggris di menit 3 dibalas oleh Jerman dengan gol Stefan Kuntz menit 16.
Di babak adu penalti, Inggris kalah 5-6. Semua algojo penalti sukses mencetak gol, kecuali satu, yakni penendang terakhir Inggris. Dia adalah Southgate.
Di Euro 2020, Inggris bertemu dengan Italia di final. Partai puncak digelar di Wembley. Waktu itu, Inggris yang dilatih Southgate kalah adu penalti.
Sama seperti semifinal Euro 1996, skornya juga 1-1. Gol cepat Luke Shaw untuk Inggris di menit 2 dibalas oleh Italia melalui gol Leonardo Bonucci menit 67. Anak-anak asuh Southgate kemudian kalah adu penalti 2-3.
Pelajaran buat Southgate dan Inggris
“Bagi saya, malam-malam sulit tersebut telah mengajarkan bahwa sepak bola bisa berubah dengan sangat cepat; perbedaan antara menang dan kalah sangat tipis,” tutur Southgate, jelang final melawan Spanyol, seperti dilansir situs resmi UEFA.
“Ini memberikan saya lebih banyak perspektif dalam hidup saya karena ada hal-hal yang lebih besar dari sepak bola. Besok, saya tidak takut dengan apa yang mungkin terjadi karena saya sudah melalui segalanya. Saya ingin para pemain merasakan ketidakgentaran itu, dan saya ingin mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.”
“Jika kita tidak takut kalah, itu memberi kita peluang yang lebih baik untuk menang,” tegasnya.
Inggris back-to-back ke final Euro. Jika sampai kembali hanya jadi runner-up, maka itu akan bisa menjadi pukulan menyakitkan buat Southgate dan para pemainnya.
Apakah kali ini akan ada akhir yang indah buat mereka?